Jepara – Seratus hari pertama masa kepemimpinan Bupati Jepara Witiarso Utomo dan Wakil Bupati Muhammad Ibnu Hajar mencatatkan sejumlah lompatan penting dalam bidang pelayanan publik, khususnya pada sektor pengendalian penduduk dan keluarga berencana, serta pencegahan stunting berbasis kolaborasi lintas sektor. Melalui berbagai program inovatif dan pendekatan langsung kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten Jepara menunjukkan komitmennya dalam membangun pondasi keluarga yang kuat dan generasi yang sehat.
Salah satu langkah strategis yang mendapat sorotan positif ialah pelayanan KB terpadu yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dari desa hingga kawasan industri. Dalam momentum Hari Buruh Internasional, DP3AP2KB bersama Dinas Kesehatan, Disnaker, penyuluh KB, dan kader keluarga berencana menggelar pelayanan KB serentak di PT. Parkland World Indonesia (PWI) Jepara. Sebanyak 574 akseptor terlayani, melampaui target hingga 113 persen, membuktikan bahwa pendekatan pelayanan yang menyatu dengan kegiatan masyarakat terbukti efektif dan efisien.

Bupati Jepara melakukan telekonferensi dengan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga terkati Pelayanan KB di Perusahaan.
Bupati Witiarso Utomo menyampaikan apresiasinya atas capaian tersebut. “Alhamdulillah, pelayanan KB di Jepara sudah sangat optimal. Sasaran akseptor tidak hanya tercapai, tetapi telah melampaui target. Ini adalah hasil kerja bersama yang harus kita lanjutkan. Angka TFR (Total Fertility Rate) kita kini berada di 2,03, di bawah rata-rata nasional. Ini capaian luar biasa,” ujarnya.
Pelayanan KB tematik juga terus digencarkan sebagai bagian dari strategi masif untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat. Beberapa capaian gemilang dalam 100 hari kerja di antaranya:
- Pelayanan KB Momentum Muslimat NU: 4.642 akseptor, capaian 185%
- KB Serentak di Pasar Tradisional: 65 akseptor capaian 130%
- Pelayanan KB Serentak HUT Ikatan Bidan Indonesia (IBI): capaian 111%
- Bulan Bhakti Aisyiyah: 2.285 akseptor capaian 104,1%
Disamping itu, pendampingan Satyagatra untuk konseling calon pengantin terus dilakukan secara intensif untuk memastikan intervensi terarah dan berkelanjutan dalam rangka pencegahan stunting sejak masa sebelum konsepsi. Dilanjutkan dengan pendampingan 1000 HPK kepada ibu hamil dan keluarga yang mempunyai balita Hal ini ditandai dengan peraihan juara III lomba TPK teladan tingkat provinsi yaitu TPK 679 desa plajan.
Tak kalah membanggakan, Desa Tulakan meraih Juara Favorit se-Jawa Tengah dalam Lomba Rumah Data Kependudukan pada 22 Mei 2025, menandai keberhasilan pendekatan berbasis data dan partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan pembangunan keluarga.
Sementara itu, dalam upaya pencegahan stunting, DP3AP2KB juga berperan aktif dalam memperkuat integrasi program bersama Bappeda, Dinas Kesehatan, serta OPD terkait lainnya. Langkah kolaboratif ini diarahkan pada intervensi gizi sensitif dan spesifik yang berbasis keluarga, dengan fokus pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Upaya percepatan penurunan stunting melalui Pendampingan pasangan usia muda oleh Tim pendamping keluarga (TPK) bersama lintas sektor
Prestasi di bidang pemberdayaan di lini remaja juga terus digalakkan sehingga meraih prestasi juara 3 tingkat Jawa Tengah Lomba Pusat Informasi dan Konseling Remaja Desa Rau Hal ini menjadi tolok ukur prestasi kinerja DP3AP2KB dalam diseminasi program nasional Kementrian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga hingga lini terbawah di Masyarakat.

Verifikasi lapangan apresiasi PIK-R Tingkat Jawa Tengah
Menurut Kepala DP3AP2KB Kabupaten Jepara, upaya ini bukan sekadar program, tetapi bagian dari legacy awal kepemimpinan yang berpihak pada masa depan generasi Jepara. “Kami hadir bukan hanya memberi layanan, tetapi membangun sistem perlindungan dan pemberdayaan keluarga yang kokoh. Semua capaian ini adalah hasil sinergi, dedikasi kader, penyuluh, serta kepercayaan masyarakat,” ungkapnya.
Capaian-capaian selama 100 hari ini menjadi bukti bahwa di bawah kepemimpinan Mas Wiwit dan Gus Hajar, Kabupaten Jepara bukan hanya bergerak—tetapi melaju progresif menuju Jepara MULUS (Makmur, Unggul, Lestari, dan Religius). Langkah-langkah ini bukanlah puncak, tetapi pondasi kuat menuju arah pembangunan jangka panjang yang berkeadilan dan berkelanjutan.